Pada tahun 2013, Sampoerna memiliki pangsa pasar sebesar 36,1% di pasar rokok Indonesia, berdasarkan hasil Nielsen Retail Audit Results Full Year 2013. Pada akhir 2013, jumlah karyawan Sampoerna dan anak perusahaannya mencapai sekitar 33.500 orang. Selain itu, Perseroan juga berkerja sama dengan 38 unit Mitra Produksi Sigaret (MPS) yang berada di berbagai lokasi di Pulau Jawa dalam memproduksi Sigaret Kretek Tangan (SKT), dan secara keseluruhan memiliki lebih dari 56.500 orang karyawan. Perseroan menjual dan mendistribusikan rokok melalui 105 kantor area penjualan di seluruh Indonesia.
Tahun 2013 merupakan tahun yang istimewa bagi Sampoerna, ditandai dengan HUT Sampoerna yang ke-100 – dan beberapa tonggak penting tercapai, antara lain ekspansi kapasitas produksi di Jawa Barat yang ditujukan untuk ekspor ke berbagai negara di Asia Pasifik dan Eropa, serta naiknya pangsa pasar Sampoerna di Indonesia.
Sebagai salah satu produsen rokok terkemuka di Indonesia, Sampoerna bangga pada tradisi dan filosofi yang menjadi dasar kesuksesan perusahaan yang didukung dengan merek-merek yang kuat serta karyawan-karyawan terbaik, sambil terus berinovasi untuk masa depan yang lebih gemilang
Dewan Direksi :
1. Paul N. Janelle (President Director)
Paul Norman Janelle bergabung dengan PMI pada tahun 1991 dan kemudian kariernya berkembang di beberapa afiliasi PMI, termasuk Republik Ceko, Rusia, Indonesia dan Hong Kong.
2. Wayan Mertasana Tantra (Direktur)
Wayan Mertasana Tantra telah menjabat sebgai Direktur Sampoerna sejak tanggal 27 April 2008 dan ditunjuk sebagai Direktur Independen Sampoerna pada tanggal 9 Mei 2014. Wayan Mertasana Tantra telah bergabung dengan Sampoerna selama lebih dari 20 tahun dengan pengalaman selama 28 tahun. Diawali sebagai sales supervisor di salah satu afiliasi Sampoerna dan kemudian mengalami peningkatan karir di berbagai posisi dengan tanggung jawab yang meningkat pula. Pada saat ini, beliau membawahi Departmen Penjualan dan ditunjuk kembali sebagai Independen DIrektur pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Sampoerna pada tanggal 27 April 2015. Beliau meraih gelar Master di bidang Manajemen di Universitas Airlangga, Surabaya, Indonesia.
3. Andre Dahan (Direktur)
Andre Dahan telah menjabat sebagai Direktur Sampoerna sejak tanggal 18 April 2013. Andre Dahan bergabung dengan Philip Morris Switzerland pada tahun 2003. Karir beliau berkembang seiring dengan menduduki berbagai posisi pemasaran senior di afiliasi-afiliasi PMI di Polandia, Republik Ceko dan Rusia dengan pengalaman selama 16 tahun di industri ini. Beliau diangkat kembali sebagai Direktur Sampoerna pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Sampoerna tanggal 27 April 2015 membawahi Pemasaran. Beliau meraih gelar Master’s degree in Business Administration dari Institut d’Etudes Politiques de Paris, Paris, Perancis, dan a Bachelor of Arts degree in International Economics dari L’université Paris-Sorbonne, Paris, Perancis.
4. Peter Alfred Kurt Haase (Direktur)
Peter Alfred Kurt Haase telah menjabat sebagai Direktur Sampoerna sejak tanggal 18 Desember 2012. Peter Alfred Kurt Haase bergabung dengan PMI pada tahun 1997 dan menjadi Manager Factory PMI Pabrik PMI di Munich dan Berlin, sebelum menjabat posisi manajemen senior di afiliasi-afiliasi PMI di Polandia dan Belanda. Beliau mempunyai pengalaman di industri ini selama 18 tahun. Beliau ditunjuk kembali sebagai Direktur Sampoerna pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Sampoerna tanggal 27 April 2015 dan membawahi Operasi. Beliau meraih gelar Diplom-Ingenieur dari University of Hannover, Honover, Jerman.
5. Troy J. Modlin (Direktur)
Troy J. Modlin menjabat sebagai Direktur Sampoerna sejak tanggal 18 September 2015. Troy J. Modlin bergabung dengan PMI pada tahun 2005 di Switzerland sebagai manager dan kemudian menjabat sebagai Director of Government Affair sebelum menjabat sebagai Director of Corporate Affair di Hong Kong dan Bangkok. Beliau memiliki pengalaman di industri ini selama 10 tahun. Beliau ditunjuk sebagai Direktur Sampoerna pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 18 September 2015 dan membawahi Corporate Affair. Beliau meraih gelar Bachelor of Science Degree in Business Administration from the University of Colorado at Boulder Denver, Amerika Serikat dan Masters of International Management from the University of Denver, Daniels College of Business, Denver, Amerika Serikat.
6. Yos Adiguna Ginting (Direktur)
Yos Adiguna Ginting telah menjabat sebagai Direktur Sampoerna sejak tanggal 18 Desember 2012. Yos Adiguna Ginting mengawali karirnya di Sampoerna pada tahun 2002 sebagai Organization Development Specialist. Karir beliau berkembang seiring dengan menjabat berbagai posisi penting di Sampoerna dan afiliasi-afiliasi PMI serta memiliki pengalaman selama 13 tahun di industri ini. Beliau diangkat kembali sebagai Direktur Sampoerna pada Rapat Umum Pemagang Saham Tahunan Sampoerna pada tanggal 27 April 2015 dan membawahi External Affair. Beliau meraih gelar Bachelor of Science degree in Chemistry and Doctor of Philosophy degree in Theoretical Chemistry dari the University of Tasmania, Tasmania, Australia.
7. Michael Sandritter (Direktur)
Michael Sandritter telah menjabat sebagai Direktur Sampoerna sejak tanggal 9 Mei 2014. Michael Sandritter bergabung dengan PMI pada tahun 1994 dan menjabat di berbagai posisi senior di bidang keuangan di Pusat Operasional PMI di Lausanne, Switzerland dan di afiliasi-afiliasi PMI di Hungaria dan Jerman. Beliau ditunjuk kembali sebagai Direktur pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada tanggal 27 April 2015 dan membawahi bidang keuangan. Beliau meraih gelar Diploma in Business Administration dari the University of Cooperative Education, Mannheim, Jerman.
Client Perusahaan
* Pedagang Rokok
* Masyarakat Umum
Perkembangan Perusahaan
* 1913
Liem Seeng Tee, seorang imigran asal Cina, mulai membuat dan menjual rokok kretek linting tangan di rumahnya di Surabaya, Indonesia. Perusahaan kecilnya tersebut merupakan salah satu perusahaan pertama yang memproduksi dan memasarkan rokok kretek maupun rokok putih.
* 1930
Liem Seeng Tee mengganti nama keluarga sekaligus nama perusahaannya menjadi Sampoerna, yang berarti ”kesempurnaan”.
Setelah usahanya berkembang, Beliau memindahkan tempat tinggal keluarga dan pabriknya ke sebuah kompleks bangunan yang terbengkalai di Surabaya yang kemudian direnovasi dan
dinamai Taman Sampoerna.
* 1959
Kepemimpinan Sampoerna beralih ke generasi kedua di bawah pimpinan Aga Sampoerna, yang berfokus pada produksi Sigaret Kretek Tangan (SKT) premium.
* 1978
Generasi ketiga keluarga Sampoerna, Putera Sampoerna, mengambil alih kemudi perusahaan, dan pertumbuhan Sampoerna kian melaju.
* 1989
Sampoerna meluncurkan merek A Mild di Indonesia
* 1990
Sampoerna menjadi perseroan terbatas terbuka dengan struktur usaha modern dan memulai masa investasi dan ekspansi.
Sampoerna berhasil memperkuat posisinya sebagai salah satu perusahaan terkemuka di Indonesia.
* 2005
Keberhasilan Sampoerna menarik perhatian Philip Morris International Inc.(PMI), salah satu perusahaan rokok terkemuka di dunia. Akhirnya pada bulan Mei 2005, PT Philip Morris Indonesia, afiliasi dari PMI, mengakuisisi kepemilikan mayoritas atas Sampoerna.
* 2008
Sampoerna meresmikan pabrik Sigaret Kretek Mesin (SKM) di Karawang, Jawa Barat, dengan investasi senilai USD 250 juta.
* 2013
Sampoerna memperingati 100 tahun berdirinya perusahaan.
Sumber :
1. sampoerna.com
2. http://www.sampoerna.com/id_id/about_us/pages/the_history_of_sampoerna.aspx
3. http://www.sampoerna.com/id_id/about_us/pages/board_of_directors.aspx
4. http://www.sampoerna.com/id_id/about_us/pages/sampoerna_overview.aspx
Tidak ada komentar:
Posting Komentar